fahmy farid p.

sejenak menghibur diri di belantara keterasingan,...

lalu mulai tanggalkan identitas wujud,

dan akhirnya terdampar di ujung kesadaran

kesadaran manusia,...kesadaran sejarah,...hingga kesadaran bahasa...

bergumul menghadirkan ke-aku-an...


bukan apa-apa,...

semata mencoba melepaskan diri dari apa yang tampak,...

lalu mulai kerasukan simbol-simbol diri,...sosial,...bahkan agama,...

sepenggal kata 'maaf'-pun telah menjadi 'simbol' dan 'maninan kecil' dalam harinya kini,...

-mungkin- sebagai sebentuk tanggung jawab sosial,...

semerta agar tak lantas tersesat di belantara itu...


akhirnya, 'maaf' telah menjadi simbol bahasa ketulusan yang tersakralkan,...

kemudia memperkosa kesadaran manusia...

dan akupun dengan bahasa itu,...

hanya mengharap apa yang (semoga) pantas kuterima di Idul Fitri 1431 H. ini...

...dan tentang yang Satu, biar terselesaikan berdua saja,

dalam romantisme yang lebih syahdu...


0 Responses

Post a Comment